HARI BURUH
MAYDAY 2017
Jakarta – IAR, Hari Buruh Sedunia jatuh
pada Senin (01/05) kemarin. Dalam peringatan tersebut, buruh dan pekerja
Indonesia yang tergabung dalam ratusan serikat buruh tak pernah absen dalam
menyuarakan hak – haknya. Dikenal sebagai Mayday, pelaksanaan aksi demonstrasi
buruh dan pekerja sempat diwarnai kericuhan sesaat lantaran aksi longmarch yang
dimulai dari Patung Kuda Arjuna Wiwaha di jalan Merdeka Barat menuju Istana
Merdeka di jalan Merdeka Utara, terhenti akibat blokade satu kilometer oleh
pihak kepolisian dan elemen pengamanan demonstrasi lainnya.
Aksi
demonstrasi kali ini, puluhan ribu buruh yang kebanyakan berasal dari buruh
pabrik menuntut berbagai macam tuntutan. Menurut koordinator Serikat Pekerja
Kimia Energi dan Pertambangan – Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPKEP –
SPSI), berbagai tuntutan tersebut diantaranya yaitu Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 78 tahun 2015 menghilangkan hak bernegosiasi dan hak dasar pekerja atau
buruh. Kemudian dalam system pengupahan, didalamnya terdapat Komponen Hidup
Layak (KHL) yang kemudian dihilangkan, dan hal ini bertentangan dengan janji
politik Presiden Jokowi saat sebelum menjadi presiden yaitu dimana buruh akan
mendapatkan kerja dan upah yang layak, juga kehidupan yang layak. Para buruh
menganggap hal ini seolah – olah pemerintahan sekarang ingin memiskinkan para
buruh.
Terkait dengan
pemagangan, para buruh merasa dirugikan dengan sebelumnya diberlakukan
Outsourcing yang kemudian diganti dengan system magang dimana pekerja magang
akan menerima 75% dari Upah Minimum Karyawan (UMK) atau upah sebelumnya.
Pemberlakukan tersebut dianggap sangat murah, sehingga para buruh menganggap
pemerintah sebagai rezim upah murah. Terakhir berkaitan dengan jaminan social
yang diterima oleh buruh. Dani mengatakan, selama ini pemerintah melepas
tanggung jawab terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS, dimana
segala tagihan jaminan social baik kesehatan, dan kesejahteraan yang dibayarkan
oleh buruh juga akan menanggung rakyat lainnya yang dianggap tidak adil oleh
kaum buruh.
Dan ini menjadi
salah satu acuan dan terlaksananya demo serta turunnya serikat para buruh ke
jalan untuk menyuarakan dan menuntut keadilan dan kesejahteraan mereka bagi
para serikat buruh dan kaum buruh lainnya. yang menjadikan demo buruh ini hal
yang lumrah/sering dan wajib tiap tahunnya bagi para penuntut keadilan para
buruh pada tanggal 1 Mei seperti tahun-tahun sebelumnya.
Harapannya
sendiri dari pak dani adalah supaya presiden joko widodo adil dan menepati
janjinya sesuai dengan janjinya sesaat
sebelum menjadi presiden republic Indonesia yang terpilih.
Komentar
Posting Komentar